Tulisan Sunda Kuno. Tulisan ini merupakan hasil penelitian yang mengupas naskah Wirid Nur Muhammad (selanjutnya disingkat WNM) Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai aspekaspek fisik naskah dan isi WNM dibanding dengan naskah Sunda kuno karya Kai Raga lainnya Teks WNM merupakan teks yang berisi tentang keislaman yang menjelaskan mengenai proses penciptaan Author Ade Ahmad SupriantoPublish Year 2015.

Panduan Belajar Aksara Sunda Dengan Mudah Cepat Lengkap tulisan sunda kuno
Panduan Belajar Aksara Sunda Dengan Mudah Cepat Lengkap from Inspirilo

Pengertian Aksara Sunda KunoSejarah Aksara Sunda KunoAksara Sunda BakuPenggunaan Aksara Sunda BakuSunda Kuno Dan Sunda BakuAksara Sunda Kuno adalah aksara yang berkembang di daerah Jawa Barat sekitar Abad XIVXVIII yang pada awalnya digunakan untuk menuliskan Bahasa Sunda Kuno Aksara Sunda Kuno ialah perkembangan dari Aksara Pallawa yang mencapai taraf modifikasi bentuk khasnya sebagaimana yang telah digunakan naskahnaskah lontar pada Abad XVI Penggunaan Aksara Sunda Kuno dalam bentuk paling awal dijumpai antara lain pada prasastiprsasasti yang terdapat di Astana Gede Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis dan juga Prasasti Kebantenan yang terdapat di Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi Edi S Ekajati mengungkapkan keberadaan Aksara Sunda Kuno sudah begitu lama tergeser karena adanya ekspansi Kerajaan Mataram Islam ke wilayah Priangan kecuali Cirebon dan juga Banten Pada waktu itu para menak Sunda lebih banyak menjadikan budaya Jawa sebagai anutan dan juga tipe ideal Ini mengakibatkan kebudayaan Sunda tergeser oleh kebudayaan Jawa Bahkan banyak para penulis dan juga budayawan Sunda yang memakai tulisan dan ikonikon Jawa Bahkan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) pun membuat surat keputusan bahwa aksara resmi di daerah Jawa Barat hanya meliputi Aksara Latin Aksara Arab Gundul (Pegon) dan juga Aksara Jawa (Cacarakan) Keputusan itu ditetapkan tanggal 3 November 1705 Keputusan itu pun didukung para penguasa Cirebon Aksara Sunda baku adalah sistem penulisan hasil penyesuaian aksara Sunda kuno yang digunakan untuk menuliskan bahasa Sunda kontemporer Saat ini aksara Sunda baku juga lazim disebut sebagai aksara Sunda Saat ini Aksara Sunda Baku mulai diperkenalkan di kepada umum melalui dari beberapa acara kebudayaan daerah yang diadakan di Bandung Selain itu Aksara Sunda Baku juga dipakai pada papan nama Museum Sri Baduga Kampus Yayasan Atikan Sunda dan juga Kantor Dinas Pariwisata Daerah Kota Bandung Langkah lain juga diambil oleh Pemerintah Daerah Kota Tasikmalaya yang memakai Aksara Sunda Baku pada papan nama jalanjalan utama di kota tersebut Papan nama Dinas Pariwisata dan juga Kebudayaan Provinsi Jawa Barat menggunakan aksara Sunda dan juga Latin Akan tetapi setidaknya hingga pada akhir tahun 2008 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat belum juga mewajibkan para siswa untuk mempelajari Aksara Sunda Baku sebagaimana para siswa tersebut semuanya diwajibkan untuk mempelajari bahasa Sunda Langkah memperkenalkan aksara daerah mungkin akan bisa lebih mencapai sasaran jika Aksara Sunda Baku dipelajari bersamaan dengan bahasa Sunda Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Lampung dan Provinsi Jawa Awal tahun 2000an pada umumnya masyarakat Jawa Barat hanya mengenal adanya satu jenis aksara daerah Jawa Barat yang disebut juga sebagai Aksara Sunda Akan tetapi demikian perlu diperhatikan bahwa setidaknya ada empat jenis aksara yang menyandang nama Aksara Sunda yaitu Aksara Sunda Kuno Aksara Sunda Pegon Aksara Sunda Cacarakan dan juga Aksara Sunda Baku Dari empat jenis Aksara Sunda ini Aksara Sunda Kuno dan juga Aksara Sunda Baku dapat disebut serupa tetapi tak sama Aksara Sunda Baku adalah modifikasi dari Aksara Sunda Kuno yang telah disesuaikan sedemikian rupa sehingga bisa digunakan untuk menuliskan Bahasa Sunda kontemporer Modifikasi tersebut meliputi penambahan huruf (misalnya huruf va dan fa) pengurangan huruf (misalnya huruf re pepet dan le pepet) dan juga perubahan pada bentuk huruf (misalnya huruf na dan ma) Demikianlah artikel dari passinggradecoid mengenai Aksara Sunda Kaganga Baku Font Sejarah Contoh Rarangken Kaligrafi Tulisan Translite semog 41/5 (332).

Aksara Sunda : Kaganga, Baku, Font, Sejarah, Contoh, Tulisan

Aksara NusantaraAksara Nusantara AsliKoleksi Naskah Kuno PerpusnasPaleografiAksara MinangkabauAksara BatakAksara IncungAksara UluAksara Rencong BengkuluAksara Had LampungAksara Nusantara merupakan beragam aksara atau tulisan kuno yang pernah digunakan di Nusantara sebelum dikenalnya Aksara ArabMelayu dan Aksara Latin Digunakannya aksaraaksara kuno ini oleh leluhur Bangsa Indonesia dapat dirunut hingga sekitar abad ke4 dengan ditemukannya prasastiprasasti dan naskah peninggalan kerajaankerajaan terdahulu Bukti tertua mengenai keberadaan Aksara Nusantara ini berupa tujuh buah yupa (tiang batu untuk menambatkan tali pengikat sapi) yang bertuliskan prasasti mengenai upacara waprakeswara yang diadakan oleh Mulawarmman Raja Kutai di daerah Kalimantan Timur Tulisan pada yupayupa tersebut menggunakan Aksara Pallawa dan Bahasa Sansekerta Berdasarkan tinjauan pada bentuk huruf Aksara Pallawa pada yupa para ahli menyimpulkan bahwa yupayupa tersebut dibuat pada sekitar Abad IV Zaman Klasik Aksara Pallawa Aksara Siddhamatrka Aksara Kawi (Aksara Jawa Kuna) Zaman Pertengahan Aksara Buda Aksara Sunda Kuna (Ngalagena) Aksara ProtoSumatera Zaman Kolonial Aksara Batak (Surat Batak) Aksara Rencong (Aksara Kerinci) Aksara Lampung (Had Lampung/Kaganga) Aksara Jawa (Aksara Jawa Baru/Hanacaraka) Aksara Bali Aksara Lontara (Aksara BugisMakassar) Aksara Baybayin Aksara Buhid Aksara Hanuno’o Aksara Tagbanwa Zaman Modern Aksara Sunda Baku Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia memiliki 10334 naskah kuno yang berupa aksara dan bahasa yang tersimpan di Museum Perpusnas Koleksi tersebut ditulis dalam aksara Arab Jawi Pegon Sunda kuno Kaganga Batak dan Bugis serta dalam bahasa Melayu Jawa Sunda Bugis Batak Lampung Koleksi yang paling tua adalah naskah Arjuna Wiwahana dari abad ke14 ditulis di atas daun lontar Naskah kuno yang dimiliki oleh Perpusnas 70 persen ditulis diatas kertas 25 persen daun lontar lalu sisanya ada yang ditulis di kayu bambu maupun perkamen (kulit hewan) Perkamen biasanya digunakan oleh suku Aceh untuk menulis informasi penting Informasi yang ada di dalam naskah kuno adalah Alquran hadist hukum sejarah hikayat obatobatan teknologi linguistik syair dan arsitektur Paleografi adalah ilmu yang mempelajari atau kajian tentang tulisantulisan kuno termasuk ilmu membaca menentukan waktu (tanggal) dan menganalisis tulisantulisan kuno yang ditulis diatas papirus tablettablet tanah liat tembikar kayu perkamen (vellum) kertas lontar (daun enau) Aksara Minangkabau (Sumatera Barat) ditemukan pada “Tambo” (kitab adat) minangkabau Ada dua jenis aksara ini yaitu aksara yang ditemukan pada Tambo Alam milik Datuk Suri Dirajo di Nagari Pariangan dan aksara alfabetis yang ditemukan di Tambo Ruweh buku di Nagari Silek Aia (Sulit Air) Aksara atau huruf Batak yang disebut juga ‘Surat Batak’ adalah hurufhuruf yang dipakai dalam naskahnaskah asli suku Batak (AngkolaMandailing Toba Simalungun Pak­pakDairi Karo) Kelompok bahasa sub suku ini mempunyai kemiripan satu sama lain dan sebenarnya adalah cabang dari suatu bahasa Batak tua (Proto Batak) Naskah asli itu sebagian besar berupa pustaha (laklak) sebagian kecil lainnya dituliskan pada bambu dan kertas Aksara Incung digunakan oleh suku Kerinci Jambi Pada umumnya aksara Incung ditulis diatas ruas bambu dan tanduk Aksara Incung yang ditulis pada tanduk kerbau dan tanduk kambing pada umumnya berisikan tentang silsilah (Tambo) yang biasanya pada awal kalimat dimulai dengan ucapan “ini surat tutur tambo ninik” (inilah cerita tentang silsilah nenek moyang) Aksara Incung Suku Kerinci juga ditulis diatas kertas kulit kayu tapak gajah dan daun Lontar Aksara Ulu atau Surat Ulu merupakan kumpulan beberapa aksara yang berkerabat di Sumatra Selatan Beberapa aksara yang termasuk kelompok Surat Ulu adalah aksara Kerinci aksara RejangRencong dan aksara Lampung Aksara Ulu juga dinamakan Aksara KaGaNga berdasarkan tiga huruf pertama dalam urutan abjadnya dan masih serumpun dengan Surat Batak (aksara Batak) Istilah “Kaganga” diciptakan oleh Mervyn A Jaspan (19261975) antropolog di University of Hull di Inggris dalam buku Folk Literature of South Sumatra Redjang KaGaNga texts (Canberra The Australian National University 1964) untuk merujuk kepada Surat Ulu Aksara Rencong adalah istilah yang mulamula digunakan oleh para peneliti Belanda untuk merujuk pada aksara Surat Ulu yang digunakan di kawasan ulu (pegunungan) Sumatra khususnya di Kerinci Bengkulu Sumatera Selatan dan Lampung Bersama dengan aksaraaksara daerah lain di Sumatra Surat Ulu merupakan turunan dari Aksara Pallawa Pada masa lalu surat ulu dituliskan pada bambu tanduk kerbau dan kulit kayu Aksara Lampung atau Aksara Kaganga atau biasa disebut dengan Had Lampung adalah bentuk tulisan masyarakat Suku Lampung Para ahli berpendapat bahwa aksara ini berasal dari perkembangan aksara devanagari yang lengkapnya disebut Dewdatt Deva Nagari atau aksara Pallawa dari India Selatan.

Sejarah dan Perkembangan Hanacaraka Sunda kumparan.com

Tulisan Sunda moden telah dipiawaikan pada tahun 1996 dan dinamakan Sunda Baku Tulisan ini mempunyai sedikit perbezaan dengan Sunda Kuno Bukti penggunaan tulisan Sunda yang terawal ialah penemuan beberapa batu bersurat di Kawali Jawa Barat Abjad Tulisan Sunda merupakan sistem tulisan abjad suku kata Tempoh masa Abad ke14 hingga ke18 dan kiniBahasa Aksara induk Aksara SundaJenis.

Ragam Aksara Kuno Nusantara Metrum

Looking for Aksara Sunda fonts? Click to find the best 10 free fonts in the Aksara Sunda style Every font is free to download!.

Panduan Belajar Aksara Sunda Dengan Mudah Cepat Lengkap

Aksara Sunda Kuno Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia

Wikipedia Bahasa Melayu, Tulisan Sunda ensiklopedia bebas

Aksara Sunda Fonts FontSpace

Transformasi Tradisi Penulisan Naskah Sunda Kuno pada Masa

Aksara Sunda Buhun) merupakan aksara yang berkembang di wilayah barat pulau Jawa pada abad ke14 sampai abad ke18 yang pada awalnya digunakan untuk menuliskan bahasa Sunda Kuno Aksara Sunda Kuno merupakan perkembangan dari Aksara Pallawa yang mencapai taraf modifikasi bentuk khasnya sebagaimana yang digunakan naskahnaskah lontar pada Abad XVI Jenis aksara AbugidaAksara turunan Periode sekitar abad ke14 hingga awal abad ke18Bahasa .